Cara Mudah Mendapat Passive Income Untuk Pelajar
Adakah cara yang sangat mudah untuk menerima passive income untuk pelajar ? jawabnya ada. Sebenarnya berbagai cara untuk menerima passive income untuk seorang pelajar. Baik itu dari urusan ekonomi online, website, royalti, dan sebagainya.
Disini kita akan menjelajahi cara mudah untuk menerima passive income untuk seorang pelajar. Yaitu dengan sistem royalti. Royalti yang ibarat apakah itu? cukup mudah dan simple dalam pembuatannya yaitu membuat sebuah buku.
Ya, Dengan anda membuat sebuah buku maka setiap bulan anda akan menerima royalti dari penjualan buku tersebut. Tapi bagaimana kalau kita tidak mempunyai ilmu apapun sehingga kita tidak mampu untuk membuat sebuah buku tertentu. Sebenarnya caranya sangat mudah. Ikuti langkah saya berikut ini .
Langkah dan Cara Mudah Mendapat Passive Income Untuk Pelajar dengan membuat sebuah buku tanpa ilmu tanpa modal :
- Siapkan laptop atau komputer anda.
- Siapkan koneksi internet anda.
- Cari tema buku yang akan anda buat nanti.
- Nah disini trik untuk membuat buku dengan mudah dan cepat.
Buatlah buku dengan tema yang anda inginkan, ibarat dongeng lucu, kumpulan kisah motivasi, trik bermain komputer, Tips blogging dan sebagainya. Adapun ulasan materi andakan mampu mencarinya diinternet, Banyak tersebar diinternet tips trik perihal komputer, hp dan lain sebagainya. Anda hanya tinggal copy paste kemudian anda edit sedemikian rupa sehingga tampilannya lebih bagus. Nah ketika telah terkumpul banyak artikel maka segerakan bentuk dalam buku anda. - Selanjutnya saya sarankan anda cetak dipercetakan dimana anda mengenal salah satu personil dari percetakan tersebut, karena biasanya kalau kita pemula dalam hal ini cukup sulit untuk memasuki ranah percetakan yang besar dan terkenal
- Setelah itu anda mampu ikut memasarkannya atau anda hanya membisu kalem saja.
- Semakin banyak terjadi penjualan maka royalti yang akan anda dapatkan juga semakin besar.
Mudah sekali bukan. Oke pribadi take action dalam pembuatan buku anda, Cari buku yang diinternet lumayan laku keras kemudaian anda ambil temanya dan buatlah buku anda sendiri. Adapun dalam pembuatan buku dan tulis menulis yang benar silahkan perhatikan hal hal berikut ini :
- Tentukan sasaran pembaca kita. Anak-anak, remaja, atau orangtua. Untuk pria atau wanita. Untuk kalangan intelektual atau untuk kalangan awam. Ini penting, selain membantu dalam menentukan tema, juga untuk memilih gaya bahasa apa yang ingin disampaikan.
- Menentukan tema. Pastikan tema yang kita ambil sesuai dengan sasaran pembaca kita dan sedang menjadi tren. Bisa juga kita menciptakan tren sendiri. Artinya tema yang kita ambil benar-benar gres dan belum banyak dibahas penulis lain. Tapi yang pasti, prinsip dalam menentukan tema itu ialah tema yang erat dengan kehidupan sasaran pembaca kita dan memang dibutuhkan.
- Kita mulai menyusun alur pembahasan. Biasanya disebut dengan pembuatan outline atau kerangka tulisan. Ini sangat berkhasiat untuk membantu kita dalam membatasi apa saja yang perlu ditulis dan menunjukkan isyarat yang terperinci dari apa yang akan kita tulis. Pastikan pembuatan outline itu serunut mungkin biar pembaca terbantu untuk memahami gagasan kita. Pola sederhana dalam pembuatan outline adalah: paparkan fakta, mengkritisi fakta, dan akibatnya menunjukkan solusi. Ini berkhasiat dalam berburu materi dan data.
- Tahap berburu materi dan data. Bisa di perpustakaan, mampu ‘perpustakaan digital’ alias internet dengan menggunakan mesin pencari macam Google. Fokuskan pencarian data pada materi isu yang benar-benar kita perlukan sesuai dengan outline yang sudah kita tetapkan. Jangan terpengaruhi untuk mencari isu lain. Sebab, akan mengaburkan tujuan dan juga memperlama waktu pencarian.
- Khusus buku agama ibarat yang Anda tanyakan, maka diharapkan sentuhan atau polesan yang menguatkan pembahasan goresan pena kita. Itu artinya, penguasaan si penulis terhadap tema yang sedang digarap dalam bukunya menjadi jaminan penting. Misalnya agama Islam, maka kekuatan wangsit Islam dan solusinya menjadi episode penting dari buku yang kita buat. Itu sebabnya, penulis harus benar-benar menguasai pembahasan dan pastikan tidak terjadi bias pemahaman. Maka, pengkajian si penulis terhadap tema yang sedang dibahas harus dibarengi dengan pembinaan diri bagi si penulis berupa tsaqafah islamiyah yang cukup (pemahaman terhadap dalil al-Quran, hadis, ijma shahabat, dan qiyas. Serta menguasi syariat Islam dan juga perihal keimanan dan keyakinan yang cukup). Bahkan kalau ingin goresan pena kita berpengaruh argumentasinya, harus ideologis. Apalagi Islam memang agama sekaligus ideologi. Artinya, si penulis harus memahami bahwa Islam ialah keyakinan dan syariat. Sehingga penulis mampu memetakan pembahasan dan mengurai akar duduk perkara suatu persitiwa atau kondisi dengan baik: secara teknis maupun sistemik.
- Memulai penulisan. Ini diharapkan keterampilan khusus yang hanya mampu dipelajari kalau kita sering menulis. Sebab, layaknya mengendarai sepeda motor, menulis akan semakin lancar dan mengalir kalau terus dilatih. Karena menulis memang keterampilan. Makin sering dilakukan, insya Tuhan makin mahir. Sehingga, tahap merangkai kata menjadi kalimat, dan menyusun kalimat menjadi paragraf, serta menggabungkan paragraf dengan paragraf lainnya untuk membangun artikel akan dengan mudah dilakukan. Begitu pula ketika menyulam artikel demi artikel untuk menjadi satu bab, serta merenda episode demi episode untuk jadi lebih menarik dalam sebuah buku.
Adapun passive income dari royalti yang anda dapatkan ibarat teladan berikut ;
Secara sederhana sistem ini menganut prinsip “buku terjual dahulu, barulah kita diberi uang”. Pada umumnya dengan sistem ini pengarang berhak atas nilai royalti sebesar 10%. Agar mempermudah pemahaman kita, mari kita simulasikan.
Asumsikan saja jumlah cetak buku (oplag terbit) yang paling lazim di Indonesia ialah 3.000 eksemplar. Apabila buku kita dibanderol dengan harga jual sebesar Rp30.000,00 maka kita berhak menerima royalti atas penjualan buku tersebut sebesar Rp3.000,00 per eksemplar. Andaikan keseluruhan buku kita ludes terjual tuntas-tas, maka kita berhak menerima total royalti sebesar:
Rp30.000,00 x 10% x 3.000 eks = Rp9.000.000,00
Catatan penting yang buru-buru perlu kita ketahui ialah nilai Rp9.000.000,00 tersebut di atas barulah merupakan potensi penerimaan.
Bagaimana sistem pembayarannya? Pada ketika buku dicetak/terbit, pengarang berhak atas Uang Muka senilai tertentu. Pembayaran selanjutnya mengacu pada oplag terjual yang dibayarkan per semester (6 bulan) berdasarkan kalender atau bulan terbit. Tentu saja Uang Muka yang sudah kita terima akan diperhitungkan di dalamnya.
Untuk memperjelas hal di atas, mari kita simulasikan lagi. Misalnya pada semester pertama buku tersebut terjual sebanyak 1.800 eks, maka perhitungannya akan menjadi begini:
Rp30.000,00 x 10% x 1.800 eks = Rp5.400.000,00
Dipotong Uang Muka (misal) Rp2.000.000,00
Royalti Semester I = Rp3.400.000,00
Royalti akan terus anda dapatkan hingga buku tersebut meredup dari peredaran buku.
Jika anda berminat pribadi dapatkan passive income anda dengan mudah walaupun sekarang masih menjadi seorang pelajar.